Peran Sekretaris
Dalam melaksanakan tugasnya seorang pimpinan sering
mengalami kesulitan dalam membagi waktunya. Karena begitu banyaknya
tugas yang harus dikerjakan oleh pimpinan maka seorang pimpinan harus
memiliki seorang yang dapat membantu tugas tersebut dan juga dapat
membantu dan mengatur waktu serta kegiatannya.
Pada situasi seperti inilah dibutuhkan peran sekretaris.
Sekretaris dapat menjadi konfiden pertama bagi pimpinannya, tempatnya
merundingkan hal-hal yang bersifat rahasia, tempatnya membicarakan
rencana-rencana dan mendiskusikan serta mendelegasikan berbagai masalah
bisnis.
Sudah merupakan kewajiban, bahwa seorang sekretaris harus membantu
pimpinan semaksimal mungkin dengan mencurahkan dedikasi yang total
kepada pimpinannya, agar pimpinan dapat bekerja secara efisien dan
profersional.
Bila seorang sekretaris menguasai pekerjaan sampai kepada hal yang
sekecil-kecilnya, serta mempelajarinya dalam hubungan dengan tanggung
jawab pimpinan, maka hal tersebut dapat meningkatkan pendayagunaan
tidak hanya terhadap pelaksanaan tugas sekretaris, tetapi juga terhadap
tugas dan keberhasilan pimpinannya.
- Sebagai perantara atau saluran komunikasi dan pembinaan hubungan yang baik bagi orang yang ingin berhubungan dengan pimpinan.
- Sebagai sumber informasi yang diperlukan pimpinan dalam memenuhi fungsi, tugas, dan tanggung jawab.
- Sebagai pelanjut keinginan pimpinan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas.
- Alternatif pemikiran dari pimpinan dalam ide-ide.
- Sebagai faktor penunjang dalam keberhasilan pekerjaan dan cerminan pimpinan bagi bawahan.
Peranan sekretaris terhadap bawahan
- Penentuan kebijakan yang berlaku bagi pegawai bawahan secara adil yaitu mengenai pengaturan penempatan pegawai yang sesuai dengan kecakapan dan kemampuan (rule of place).
- Memberikan motivasi kerja kepada pegawai bawahan sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar dan berhasil baik.
- Memberikan rasa bangga dan puas kepada pegawai bawahan dalam menjalankan pekerjaannya.
- Menerima pendapat dan usul bawahan dalam berbagai masalah.
- Mengadakan pendekatan kepada pegawai bawahan untuk telah mengerahkan dan mengetahui kelemahan dan kehendak pegawai bawahan.
Adapun peranan sekretaris dalam memperlancar tugas pimpinan adalah:
- Sebagai perantara atau saluran komunikasi dan pembinaan hubungan yang baik bagi organisasi yang ingin berhubungan dengan pimpinan.
- Sebagai sumber informasi yang diperlukan pimpinan dalam memenuhi fungsi tugas dan tanggung jawab.
- Sebagai pelanjut keinginan pimpinan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas.
- Alternatif pemikiran dari pimpinan dalam ide-ide.
- Sebagai faktor penunjang dalam keberhasilan pekerjaan dan seminar pimpinan bagi bawahan.
- Penentuan kebijakan yang berlaku bagi pegawai bawahan secara adil yaitu mengenai pengaturan penempatan pegawai yang sesuai dengan kecakapan dan kemampuan.
- Memberikan rasa bangga dan puas kepada pegawai bawahan dalam menjalankan pekerjaan.
- Menerima pendapat dan usul bawahan dalam berbagai masalah.
- Mengadakan pendekatan kepada pegawai bawahan untuk lebih mengarahkan dan mengetahui kelemahan dan kehendak bawahan.
Sekretaris mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu
kelancaran tugas pimpinan, apabila sekretaris tadi tidak ada maka
pekerjaan akan terhambat baik dalam segi tenaga, pikiran, dan waktu
sehingga berkurangnya efisiensi kerja. Dewasa ini kedudukan seorang
sekretaris dalam perusahaan atau organisasi semakin penting disebabkan
perkembangan zaman yang semakin pesat dengan permasalahan yang kompleks.
Dengan sendirinya pimpinan tidak dapat mengendalikan perusahaan atau
bawahannya dengan langsung. Hal inilah yang sering membawa akibat
operasi perusahaan berjalan lambat.
Sering terjadi bahwa kelancaran tugas pimpinan tidak terlaksana karena
kurang diperhatikannya hal-hal yang kurang bersifat rinci yang
sesungguhnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tugas
pimpinan. Seorang pimpinan dituntut untuk mengetahui dengan cepat dan
tepat setiap situasi dan kondisi organisasinya, dapat memanfaatkan
waktunya dengan efektif dan efisien. Guna menjamin kecermatan dan
kelancaran tugas pimpinan tersebut, diperlukan tenaga sekretaris
terdidik dan terampil dan mampu mengetahui dengan tepat dan tugas pokok
organisasi dan pimpinannya serta tugas pokok dan tanggung jawab
sendiri.
Seorang sekretaris mempunyai peranan dalam memberikan informasi, baik
secara formal maupun informal. Informasi formal yang berhubungan dengan
perusahaan, sedangkan informasi informal yaitu informasi yang
berhubungan dengan segala hal diluar perusahaan yang dibutuhkan
pimpinan dalam melakukan dalam melakukan pekerjaan.
Alternatif pemikiran dari pimpinan dalam ide-ide merupakan peranan yang
sangat penting bagi sekretarsi, karena sekretaris dapat membantu
pimpinan dalam memberikan ide-ide yang baik sehingga dapat membantu
mempercepat penyelesaian tugas dan menghemat tenaga dan waktu.
Jadi peranan sekretaris terhadap bawahan juga merupakan penilaian dari
bawahan sehingga bagaimana sikap dan tingkah laku dan komunikatif
tentunya akan memberikan suasana hubungan kerja yang baik bagi bawahan,
sehingga segala permasalahan kiranya dapat didiskusikan dan dicari
permasalahannya.
Perlu ditambahkan bahwa seorang sekretaris yang baik harus dapat bekerja
efisien. Dia harus berpandangan bahwa selalu ada cara kerja yang baik,
tiada cara kerja terbaik terakhir. Dengan demikian seorang sekretaris
harus selalu berusaha menemukan cara yang lebih mudah dalam menggunakan
pikiran, cara kerja yang lebih cepat dalam penggunaan waktu, cara kerja
yang lebih dekat dari penggunaan jarak, cara kerja yang lebih hemat
dalam menggunakan benda dan cara kerja yang lebih murah dalam
menggunakan uang, tanpa sedikit pun mengurangi mutu hasil kerja.
Disamping itu peranan sekretaris yang tidak kalah pentingnya didalam
perusahaan adalah untuk memecahkan masalah dalam perusahaan dan
menyederhanakan pelaksanaan pekerjaan untuk memperlancar tugas pimpinan.
Begitu besarnya peranan sekretaris bagi perusahaan sehingga ia dituntut
untuk bisa tampil pada situasi apapun untuk itu dibutuhkan seorang
sekretaris yang bermutu tinggi.
Hubungan Sekretaris dengan Pimpinan
Sifat utama yang mendasar dari pekerjaan sekretaris adalah harus
berhubungan langsung dengan pimpinan dengan dasar saling percaya.
Sekretaris diharapkan melakukan segala tindakan yang akan menunjang
rencana dan langkah-langkah pimpinan demi suksesnya misi perusahaan. Hal
ini bisa menyelesaikan pekerjaan dengan kesadaran dan inisiatif
sendiri. Didalamnya termasuk pekerjaan mengatur waktu dan bertindak
sebagai pemisah sekaligus penghubung antara pimpinan dengan dunia luar
perusahaan. Sekretaris melakukan segala sesuatu untuk membantu
pimpinannya agar memperoleh waktu yang cukup untuk berfikir dan
bertindak, tanpa terganggu oleh pekerjaan yang kurang mendukung tugas
pimpinan. Tindakan semacam ini hanya mungkin dilakukan bila sekretaris
memahami hal-hal yang disukai dan mengerti harapan pimpinan terhadap
sekretarisnya.
Pekerjaan sekretaris bukanlah pekerjaan yang menyenangkan, melainkan
kerja yang berat yang memerlukan perhatian yang penuh. Tugas yang
sifatnya rutin akan mendatangkan kebosanan dan apabila kebosanan timbul
maka seorang sekretaris tidak akan pernah mencapai tingkat sekretaris
profersional. Oleh sebab itu didalam melaksanakan tugas yang sifatnya
rutin harus dicari teknik atau inisiatif tertentu agar tidak terjadi
kebosanaan dan kurangnya kebanggaan akan tanggung jawab yang telah
dilaksanakan.
Dalam Sunarto dan Ratnawati (2006:20) ada beberapa hal yang harus
diperhatikan seorang sekretaris tersebut mendapat nilai plus dimata
pimpinan, antara lain:
1. Tanggung Jawab Hukum Seorang Sekretaris
Suatu segi penting dari jabatan sekretaris, meskipun kemungkinan besar
tidak tercantum dalam peraturan tertulis, adalah tanggung jawab
hukumnya sebagai perantara pimpinan dalam melaksanakan transaksi.
Sebagai perantara berarti sekretaris berperan menjadi wakil pimpinan
dalam melaksanakan urusan bisnis dengan pihak-pihak ketiga. Karena
sekretaris mempunyai wewenang ini maka ia harus bertindak dengan
hati-hati dan bertanggung jawab.
2. Mengenal Sifat Pekerjaan Sekretaris
Banyak tugas sekretaris yang tidak dapat dilakukan dengan baik tanpa
adanya pengetahuan yang memadai. Sehubungan dengan hal tersebut, sebagai
seorang sekretaris profesional perlu memperhatikan hal-hal yang
berhubungan dengan pekerjaan sekretaris. Misalnya mengatur ragam urutan
tugas dalam melaksanakan pekerjaan agar pelaksanaan tugas lebih
terencana, lebih ringan dan lebih efisien.
3. Minat
Jika seorang tidak berminat pada suatu pekerjaan, maka tidak akan pernah
berhasil dalam pekerjaan tersebut. Minat tersebut ditunjukan dengan
keinginan yang besar untuk mengetahui lebih jauh dan lebih banyak
terhadap jenis pekerjaan yang diketahui.
4. Masa penyesuaian sebagai Sekretaris Junior
Setelah mempelajari sifat pribadi pimpinan dan tata cara dalam
perusahaan maka perlu penyesuaian kebiasaan-kebiasaan seorang sekretaris
dengan pekerjaan dan tidak perlu membuat sekretaris junior jera bahkan
harus selalu mencoba.
5. Sikap Persaya Diri
Kecerdasan dan minat pada pekerjaan tidak akan cukup untuk menjamin dan
tercapainya keberhasilan jika tidak memiliki sikap percaya diri. Tentu
saja, seorang karyawan baru dalam bidang kesekretariatan tidak dapat
bersikap tenang dan percaya diri sebagaimana dapat dilakukan oleh
sekretaris yang sudah berpengalaman. Sikap percaya diri dan tenang dapat
diperoleh dengan banyaknya pengalaman didalam lokasi perusahaan maupun
diluar perusahaan. Namun demikian sikap percaya diri yang berlebihan
tidaklah bijaksana untuk diperlihatkan. Menolak tugas yang sukar bukan
hal yang bijaksana, tetapi berkata terus terang, “saya belum pernah
mengetik laporan tentang statistik sebelumnya,
Pak, tetapi saya yakin saya dapat mengerjakan pekerjaan itu.”
Keberhasilan dalam melaksanakan tugas baru akan menambah kepercayaan
diri.
6. Belajar Mandiri
Rasa tanggung jawab dapat ditunjukan dengan bekerja tanpa dibantu.
Pekerjaan sekretaris tidak seluruhnya bersifat rahasia. Ia memerlukan
informasi tambahan dari orang lain dan upayakan memperoleh bahan itu
dengan usaha sendiri, dengan menggunakan inisiatif, pimpinan tidak
repot-repot membuat pembetulan sendiri dan hal ini menunjukkan bahwa
sekretaris mau bekerja dengan baik, tidak hanya menunggu petunjuk dari
pimpinan.
Selain itu sekretaris juga harus bersikap baik kepada semua orang bila
ingin bekerja dengan lancar. Apabila seorang sekretaris dapat bekerja
sama dengan orang lain, maka ia akan lebih cepat mendapatkan kepercayaan
dari pimpinan.
Penghormatan secara bersahaja terhadap semua rekan sekerja akan
menghasilkan kerja sama yang baik di kantor. Ingatlah bahwa budi bahasa
bila diucapkan dengan baik, maka akan mendapat sambutan yang baik dan
jangan sekali-kali menggunakan ucapan dengan nada yang kasar. Seringkali
terjadi apabila sedang berhadapan dengan petugas pengantar surat atau
petugas bagian pemeliharan keamanan, budi bahasa sering kali
terlupakan. Hal ini tidak dapat disepelekan karena memulai sesuatu kerja
sama dengan dilaksanakan dari mulai staf yang terendah.
Hubungan sekretaris dengan beberapa pihak:
1. Dengan pemegang saham
Sekretaris perusahaan merupakan penghubung dalam komunikasi antara
Direksi dengan pemegang saham terutama yang berkaitan dengan kinerja
perusahaan, perkembangan bisnis dan hal-hal penting lainnya menyangkut
perusahaan.
Sekretaris perusahaan memastikan bahwa seluruh informasi yang relevan
dengan kepentingan pemegang saham apabila diminta telah disampaikan
direksi dengan cukup akurat secara tepat waktu, kecuali untuk informasi
dimana Direksi memiliki alasan yang dapat dipertanggung jawabkan untuk
tidak memberikannya.
2. Dengan Komisaris
Sekretaris perusahaan merupakan penghubung dalam komunikasi antara
Direksi dengan Komisaris terutama yang menyangkut fungsi pengawasan
terhadap perusahaan.
Sekretaris perusahaan memastikan bahwa seluruh informasi yang relevan
dengan kepentingan pemegang saham apabila diminta telah disampaikan
Direksi dengan cukup akurat secara tepat waktu, kecuali untuk informasi
dimana Direksi memiliki alasan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk
tidak memberikannya. Korespondensi antar Direksi dan Komisaris,
termaksud penyusunan jadwal dan materi rapat, undangan rapat,
penyampaian risalah rapat, dilakukan dan diarsipkan oleh sekretaris
perusahaan. Dalam pelaksanaan tugas penyelenggaraan rapat dan
penyampaian informasi, sekretaris perusahaan dapat berkoordinasi dengan
Dewan Komisaris.
3. Dengan Direksi
a. Penyelenggara rapat Direksi
Penyelenggaran Rapat Direksi dan Komisaris, merupakan tugas
Protokoler sekretaris perusahaan yang meliputi:
- Menyusun jadwal dan agenda rapat, serta tata tertib rapat.
- Menyediakan bahan rapat, termaksud data-data pendukung yang diperlukan.
- Menyiapkan dan menyampaikan undangan rapat
- Menyediakan daftar hadir peserta rapat
- Membuat notulen dan risalah rapat dengan mencantumkan pendapat yang berbeda dengan apa yang diputuskan dalam rapat.
- Menyampaikan risalah rapat kepada ketua rapat dan salah seorang anggota Direksi yang hadir dalam rapat untuk mendapat persetujuan.
- Risalah rapat asli setiap rapat diarsipkan oleh sekretaris perusahaan dan dijilid dalam kumpulan tahunan sehingga dapat dipergunakan sewaktu-waktu oleh Komisaris dan Direksi.
b. Korespondensi Direksi
Mengelola administrasi, surat menyurat, arsip dan perpustakaan
perusahaan. Konsep surat Direksi beserta data pendukungnya diperiksa
sekretaris perusahaan dan memastikan surat tersebut telah dikirim
kepada yang dituju dan mengarsipkannya.
Mengadministrasikan surat masuk dan mendistibusikan hanya kepada yang
dituju serta memonitor surat masuk yang memerlukan tanggapan. Seluruh
surat masuk dan surat keluar dibuatkan copy/rekaman sebagai bahan
arsip.
c. Pembuatan Surat Keterangan Perikatan
Sekretaris perusahaan aspek legal perusahaan melalui:
- Mengkaji kesesuaian materi yang diminta Direksi untuk dibuatkan Surat Keterangan Direksi serta perikatan perusahaan dengan ketentuan lainnya yang sudah berlaku serta memberikan saran dan masukan untuk penyempurnaan konsep.
- Mereview rancangan surat perjanjian perikatan dengan pihak luar terutama yang berkaitan dengan aspek legal.
d. Mewakili Direksi
Mewakili Direksi dalam keadaan dimana Direksi berhalangan
hadir/menugaskan kepala bagian sekretaris perusahaan. Hal yang dapat
diwakili oleh sekretaris perusahaan:
- Rapat Direksi dan instansi pemerintahan
- Rapat Direksi dengan lembaga legislatif dan yudikatif
- Kegiatan serimonial lainnya yang ditugaskan Direksi
- Rapat internal perusahaan
- Jumpa pers kepada media massa
- Tugas lain yang relevan
4. Dengan Bagian/Unit lain
Dengan kewenangan/akses informasi perusahaan, sekretaris perusahan
membangun hubungan baik dengan bagian lain/unit lain dilingkungan
perusahaan agar dapat memperoleh informasi/data penting dari
masing-masing bagian/unit kerja.
5. Dengan Publik/Stakeholders lainnya
Sekretaris perusahaan meupakan penghubung dalam komunikasi antar
perusahaan dengan stakeholders terutama yang berkaitan dengan
kepentingan publikasi perusahaan, kepentingan investor dan pelayanan
terhadap keluhan pelanggan.
Sekretaris perusahaan bertanggungjawab menyediakan informasi untuk
menanggapi keluhan dan mempublikasikannya kepada publik secara tepat
waktu. Aktivitas sekretaris perusahaan dalam berkomunikasi dengan
stakeholders dapat dilakukan dengan menyampaikan statement of
corporate intent, annual report, company profile, company policy, code
of conduc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar